So Sweet ^_^ |
Cuitan-cuitan itu membising ditelingaku, sehingga membangkitkanku dari tempat tidur.
“Tok...tok...tok...”!!! Kanza..kanza.. Bangun.. dah siang nih !!!” terdengar suara ibu dari balik pintu, sehingga mengagetkanku dan ku langsung meloncat dari atas tempat tidur.
“Tok...tok...tok...”!!! Kanza..kanza.. Bangun.. dah siang nih !!!” terdengar suara ibu dari balik pintu, sehingga mengagetkanku dan ku langsung meloncat dari atas tempat tidur.
“Ya..iya..iya Bu...”!! Ku bergegas berlari dan membuka pintu kamar.
Pagi yang cerah ku sambut dengan penuh senyuman, udara yang dingin menyelimuti tubuhku yang mungil, pagiku di sambut dengan hidangan teh panas yang telah menghangatkanku di pagi ini.
Kampus hijau yang megah menyambut kedatanganku yang penuh gairah. Wahyu sahabatku datang dengan menebar senyuman, meraih lenganku dan menarikku ke dalam ruangan kelas tempat kami belajar. Saat itu ku mulai heran, semua teman-temanku tersenyum padaku, dan di atas meja belajarku terlihat tumpukan kotak-kotak yang dibungkus dengan kertas yang beraneka warna.
Ketika ku mendekati mejaku dengan heran, tiba-tiba ... “ Dooorrr.. !!!” sebuah balon hijau meletus dibelakangku. Semua teman-temanku bersorak dengan ria. “taraaa,,, happy birthday Kanza...”!!!
“plak..plak..plak..”, semua teman-temanku bersorak sambil bertepuk tangan. Aku tersentak kaget dan masih terheran-heran dan bertanya-tanya dalam hatiku, “sekarang tanggal berapa ya ??? Oh myGod,, aku lupa, sekarang kan hari ulang tahunku ?”
“plak..plak..plak..”, semua teman-temanku bersorak sambil bertepuk tangan. Aku tersentak kaget dan masih terheran-heran dan bertanya-tanya dalam hatiku, “sekarang tanggal berapa ya ??? Oh myGod,, aku lupa, sekarang kan hari ulang tahunku ?”
Dengan cepat kutebarkan senyuman indah, tuk membalas surprise yang telah diberikan teman-temanku dan memberikan ucapan terima kasih.
Kemudian teman-temanku meminta agar aku membuka kadonya. “buka kadonya... buka kadonya.. buka kadonya sekarang juga.. sekarang juga..se..karang ju..ga..”!!! Yeee ... plak..plak..plak..”!!! Suasana damai dan penuh keharuan telah menyentuh hatiku, membuatku tak kuat menahan air mata bahagia, ku peluk teman-temanku dengan hati bahagia.
Kado pertama yang kubuka adalah sebuah bingkisan berwarna coklat dari sahabatku, tapi diantara kado-kado yang ku lihat, aku tak mendapatkan kado dari Wahyu.
Kado pertama yang kubuka adalah sebuah bingkisan berwarna coklat dari sahabatku, tapi diantara kado-kado yang ku lihat, aku tak mendapatkan kado dari Wahyu.
“ Teng..teng..teng..”!!!
Bel sekolah telah berbunyi, semua siswa masuk kekelas masing-masing dan bersiap-siap untuk belajar. Ku bereskan semua kado dan kertas-kertas bekas sobekan dari hadiah ulang tahunku.
Selama proses belajar berlangsung, kumerasa ada yang kurang dan perasaan tak enak dihatiku. Kemudian timbulah difikiranku, “kenapa ya tahun ini Wahyu tidak memberiku hadiah ? padahal di tahun sebelumnya orang pertama yang memberiku kejutan itu adalah Wahyu.
Selama proses belajar berlangsung, kumerasa ada yang kurang dan perasaan tak enak dihatiku. Kemudian timbulah difikiranku, “kenapa ya tahun ini Wahyu tidak memberiku hadiah ? padahal di tahun sebelumnya orang pertama yang memberiku kejutan itu adalah Wahyu.
“Zzztt..Zzztt..!!! aku tersentak dari kursi tempat duduk, karena sebuah benda elektronik yang bergetar dikantong rokku. Ku ambil benda itu dan ku baca sebuah pesan didalamnya, “new messages, read now”!!! Wah, ternyata aku baru saja mendapat sebuah pesan dari seseorang. Ku angkat jempolku untuk memencet tombol berikutnya. “tet..tet..tet..”!! ternyata pesan tersebut dari Wahyu, sahabatku.
“ Ku tunggu kedatanganmu dirumahku, pukul 02.30 WIB sepulang sekolah”.
Membaca sms dari Wahyu, ku tersentak kaget, jantungku berdegup sangat kencang. “kenapa ini, kenapa aku jadi deg-degan gini yach ?” ungkapku dalam hati.
Hatiku mulai merasa sesuatu hal yang aneh, aku tidak sabar menunggu waktu pulang sekolah.
“ Teng..teng..teng..”!!! bel pulang sekolah telah berbunyi, cepat-cepat ku membereskan buku-buku dimejaku, dan langsung tancap gas pulang kerumah.
Hari telah menunjukkan pukul 02.15 WIB, sekitar lima belas menit lagi aku akan bertemu dengan Wahyu dirumahnya. Ku ambil tas dan HP ku, kemudian ku bergegas berangkat ke rumah Wahyu.
Dijalan perempatan kota cibubur, disanalah tempat tinggal Wahyu. “Tok..tok..tok..”!!! bunyi ketokan tanganku yang gemetaran mengetuk pintu rumah Wahyu. Ku mendengar seseorang bergegas membukakan pintu.
Dijalan perempatan kota cibubur, disanalah tempat tinggal Wahyu. “Tok..tok..tok..”!!! bunyi ketokan tanganku yang gemetaran mengetuk pintu rumah Wahyu. Ku mendengar seseorang bergegas membukakan pintu.
“ Assalamu’alaikum .. !!!” sahutku. “ Wa’alaikumsalam...”, jawab Wahyu dari dalam rumahnya. Kemudian Wahyu mempersilahkanku masuk dan duduk di sofanya yang bagus berwarna coklat, lalu Wahyu menyuguhkanku segelas jus melon yang selama ini aku ingin sekali mencobanya.
Setelah lama duduk bercerita, Wahyu mengajakku pergi kekebun di belakang rumahnya. Udara sekitar sangat sejuk sekali, seakan menggoda mataku untuk tidur.
“Za .. !!! Wahyu menepuk pundakku, mengagetkanku dari lamunan yang tengah menikmati keindahan taman di belakang rumahnya. “Iya”, kataku.
Kami duduk di bawah pohon cemara yang sangat sejuk udaranya, disinilah Wahyu memberikan kado istimewanya untukku.
“....”
Ku hanya bisa terdiam dan terpaku, ku tak bisa mengatakan sepatah katapun pada Wahyu, tangan dan tubuhku gemetaran, mulut yang mungil ini hanya sanggup berkata “ makasih ya Yu...”, wahyu kemudian tersenyum sambil mengelus-ngelus rambutku.
Ku hanya bisa terdiam dan terpaku, ku tak bisa mengatakan sepatah katapun pada Wahyu, tangan dan tubuhku gemetaran, mulut yang mungil ini hanya sanggup berkata “ makasih ya Yu...”, wahyu kemudian tersenyum sambil mengelus-ngelus rambutku.
Kemudian kami masih saja duduk terdiam, dan aku pun mencoba untuk memulai pembicaraan. “ Yu, aku mau tanya satu hal sama kamu, kenapa nggak di sekolah aja kamu ngasih hadiah ini ke aku, bareng teman-teman yang lain ? Eummm sepertinya juga ada sesuatu yang ingin kamu katakan, apa ???” ungkapku dengan sedikit penasaran.
“Bener Za, aku sengaja mengajakmu kerumahku supaya aku bisa, yaaa bebas aja ngomong sama kamu, kalo di sekolahaaan, eumm ga enak aja ntar di liat teman-teman”, jawab Wahyu.
Aku merasa heran dengan jawaban Wahyu, sebenarnya apa yang ingin dia katakan, apa salahnya kalau dia mengatakan itu di sekolah. Kemudian aku bertanya lagi “ Euummm kenapa begitu, sebenernya apa sich Yu, aku jadi penasaran ?”, tanyaku dengan nada yang sedikit memaksa.
Aku merasa heran dengan jawaban Wahyu, sebenarnya apa yang ingin dia katakan, apa salahnya kalau dia mengatakan itu di sekolah. Kemudian aku bertanya lagi “ Euummm kenapa begitu, sebenernya apa sich Yu, aku jadi penasaran ?”, tanyaku dengan nada yang sedikit memaksa.
“ Za, sebenarnya aku ingin mengatakan sesuatu padamu, tapiii kamu jangan marah ya...”??. Wahyu menatap kedua bola mataku, dan memulai suatu pembicaraan yang serius.
“ Mau tanya apa .. ??? tanya aja, aku ga bakal marah kok..”!!! jawabku.
“ Mau tanya apa .. ??? tanya aja, aku ga bakal marah kok..”!!! jawabku.
Kemudian Wahyu melanjutkan kata-katanya, “Za, kalo aku perhatikan kamu itu sepertiiii ...”, Ungkap Wahyu dan terus menatap bola mataku.
“ seperti apa..”? tanyaku lagi.
“ kamu yakin ingin tau ... ???”, ungkap Wahyu yang membuatku semakin penasaran dengan apa yang akan dia katakan.
“ apa ... ???”, tanyaku lagi sambil menarik-narik lengan bajunya.
“ kamu harus janji yaa, kalo kamu ga akan ketawa ...??” kemudian aku menganggukkan kepala.
“ eummm waktu aku kecil, aku sukaaa banget makan eskrim, berbagai cara akan aku lakukan agar aku bisa mendapatkan eskrim, sekarang aku sudah tau kenapa dulu aku tidak bisa mendapatkannya, karena ternyata apa yang aku inginkan itu ada disini dan menurut aku kamu itu sepertiii, eskrim”, ungkap Wahyu sambil tersenyum, seakan dia meledekku dan aku pun hanya tertawa-tawa kecil mendengar kata-katanya itu.
“ kenapa kamu ketawa .. ??”, tanya Wahyu.
Aku pun langsung mengerti apa yang dikatakan Wahyu sore itu. Kemudian aku pun berlari-lari kecil mengitari pohon cemara yang indah itu, sambil menebar senyuman dan sedikit menjauh dari keberadaan Wahyu, kemudian aku pun meneriakkan “ Wahyu, kapan kamu akan mentraktirku makan eskrim ?”. :-)