MAKALAH DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS
MATA KULIAH
ENTREPRENEUR
Disusun Oleh
MAWADDATUL FATIHA R
NELAWATI
MPS 2010 B
Manajemen Perbankan Syariah
STEI SEBI
SAWANGAN – KOTA DEPOK
A.
PENGERTIAN
Bisnis
adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu atau sekelompok orang (organisasi)
yang menciptakan nilai memalui
penciptaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh
keuntungan dari proses transaksi.
Sukses
adalah pencapaian dari semua apa yang dicita-citakan dan diharapakan tanpa
merugikan orang lain. Didalam Islam pengertian sukses adalah bagaimana
seserorang bisa mencapai kebahagiaan di dunia (kesuksesan yang sementara) dan
akhirat ( sukses abadi).
B.
STRATEGI – STRATEGI DASAR MEMULAI BISNIS SUKSES
Berikut
strategi – strategi dasar yang harus dipahami dan diimplementasikan oleh
pebisnis agar sukses dalam bisnisnya:
1.
Membangun believe (kepercayaan) konsumen
Sebelum
seseorang focus untuk menawarkan produknya
kepada konumen ,sebaiknya orang tersebut menyakinkan konsumen bahwa mereka
menaruh trust (kepercayaan) .Kemudian baru konsumen bisa menaruh trust kepada
produk kita.Kepercayaan dapat dilihat dari bagaimana konsumen tertarik dengan
produk yang di tawarkan.
2.
Membangun network (jaringan pemasaran)
Jaringan
pemasaran sangat penting dalam meningkatkan nilai jual produk. Dengan semakin
besarnya jaringan , maka tentu jumlah konsumen juga akan semakn besar. Jangan
hanya terfokus kepada jaringan lokal saja (sekitar lingkungan), tetapi jaringan
luas diluar kota juga harus dibangun. Kemudian harus dipahami bahwa salah satu
metode pemasaran yang paling mujarab adalah promosi dari mulut ke mulut yang
dilakukan secara suka rela oleh konsumen. Metode ini hanya bisa sukses jika
konsumen memiliki believe(kepercayaan) terhadap produk yang di tawarkan dan
merasa puas dengan pelayanannya.
3.
Berbisnis produk kesukaan atau hobi
Apabila
seseorang mampu menjalani bisnis dengan produk yang disukai atau merupakan hobi
,tentu akan memberikan semangat lebih bagi orang tersebut menjalani bisnisnya.
Semangat ini akan mampu menghasilkan
energy positif dari dalam dirinya sehingga mampu memberikan pelayanan terbaik.
Oleh karena itu ,menjalani bisnis kesukaan atau hobi ini juga mampu mengurang
stres disaat pendapatan seseorang tersebut sedang sepi atau menurun.
4.
Terbuka dengan masukan dan kritik konsumen
Menjadi
diri yang matang dengan berani menerima kritikan dari konsumen adalah contoh
pribadi yang sukses. Semakin mau mendengarkan kritikan dari konsumen maka akan
semakin memahami selera dan kebutuhan konsumen. Sikap ini juga mampu mempererat
hubungan emosional dengan konsumen sehingga menunjukkan keseriusan seseorang
dalam melayani mereka.
5.
Jual Merek dan moto, bukan barangnya
Strategi
berikut merupakan strategi kekuatan psikologis dalam menanamkan brand (nama
produk) dalam memori konsumen. Buatlah konsumen mau membeli produk yang
ditawarkan, sehingga mereka merasa bangga menggunakan produk yang telah ditawarkan
kepada konsumen. Karena tanpa disadari merek atau brand, bukanlah hanya sekedar
nama produk, tetapi brand mampu memberikan nilai kebanggaan atau label
kesuksesan bagi konsumen.
C.
10 Langkah Mencapai Sukses dalam Berbisnis
1. Kerjakan
apa yang disukai
2. Memulai bisnis ketika masih bekerja
3. Jangan kerjakan hal tersebut sendirian
4. Pertama dapatkan klien atau pelanggan
5. Tulis perencanaan bisnis
6. Lakukan riset
7. Dapatkan bantuan professional
8. Dapatkan uang
9. Jadi lah profesional semenjak memulai
10. Jalankan hukum dan keluarkan pajak dengan benar
pada kali pertama
D.
BIOGRAPHY PARA
PEBISNIS
KOLONEL HARLAND SANDERS (KFC)
Kolonel Harland
Sanders, lahir pada tanggal 9 September 1890. Mulai aktif dalam mewaralabakan
(franchise) bisnis ayamnya pada usia 65 tahun. Saat ini, usahanya yang dikenal
dengan Kentucky Fried Chicken atau KFC® telah tumbuh menjadi salah satu yang
terbesar dalam sistem makanan siap saji di dunia. Sosok Kolonel Sanders, pionir
dalam restoran siap saji menjadi simbol dari semangat kewirausahaan.
Lebih dari satu
miliar ayam goreng hasil resep Kolonel dinikmati setiap tahunnya. Dan itu tidak
hanya di Amerika Utara. Bahkan tersedia hampir di 80 negara di seluruh dunia.
Pada umur 6
tahun, ayahnya meninggal dunia. Ibunya sudah tidak bisa bekerja lagi, dan
Harland muda sudah harus menjaga adik laki-lakinya yang baru berumur 3 tahun
dan suster bayinya. Dengan kondisi ini ia harus memasak untuk keluarganya. Pada
umur 7 tahun ia sudah pandai memasak di beberapa tempat memasak. Pada usia 10
tahun ia mendapatkan pekerjaan pertamanya didekat pertanian dengan gaji 2 dolar
sebulan. Ketika berumur 12 tahun ibunya kembali menikah dan ia meninggal rumah
tempat tinggalnya dekat Henryville, Ind., untuk mendapatkan pekerjaan di
pertanian di daerah Greenwood, Ind. Dia berganti0ganti pekerjaan selama
beberapa tahun, pertama sebagai tukang parker pada usia 15 tahun di New Albany,
Ind., dan kemudian pada usia 16 tahun menjadi tentara yang dikirin ke Kuba.
Setelah itu ia
menjadi petugas pemadam kebakaran, belajar ilmu hukum melalui korespondensi,
praktik dalam pengadilan, asuransi, operator kapal feri, penjual ban, dan
operator bengkel. Pada usia 40 tahun Kolonel mulai memasak untuk orang yang
yang bepergian yang singgah di bengkelnya di Corbin, Ia belum punya restoran
pada saat itu, tetapi ia menyajikan makanannya pada meja makannya di ruang
makan di bengkelnya.
Semakin banyak
orang yang datang ke tempatnya untuk makan, akhirnya ia pindah ke seberang
jalan dekat penginapan dan restoran yang kapasitasnya 142 orang. Selama hampir
9 tahun ia menggunakan resep yang dibuatnya dengan teknik dasar memasak hingga
saat ini.
Citra Sander
semakin baik. Gubernur Ruby Laffoon memberi penghargaan Kentucky Colonel pada
tahun 1935 atas kontribusinya bagi Negara bagian cuisine. Dan pada tahun 1939,
Keberadaannya pertama kali terdaftar di Duncan Hines "Adventures in Good
Eating."
Pada awal tahun 1950 jalan raya baru antar negara bagian
direncanakan melewati kota Corbin. Melihat akan berakhir bisnisnya, Kolonel
menutup restorannya. Setelah membayar sejumlah uang, ia mendapatkan tunjangan
sosial hari tuanya sebesar $105.
Percaya diri
dengan kualitas ayam gorengnya, Kolonel meyakinkan dirinya untuk membuka usaha
waralaba yang dimulai tahun 1952. Ia pergi jauh menyeberangi Negara bagian
dengan mobil dari satu restoran ke restoran lainnya, memasak sejumlah ayam
untuk pemilik restoran dan karyawannya. Jika reaksi yang terlihat bagus, ia
menawarkan perjanjian untuk mendapatkan pembayaran dari setiap ayam yang laku
terjual. Pada tahun 1964, Kolonel Sanders mempunyai lebih dari 600 outlet
waralaba untuk ayam gorengnya di seluruh Amerika dan Kanada. Pada tahun itu, ia
menjual bunga dari pembayarannya untuk perusahaan Amerika sebanyak 2 juta dolar
kepada sejumlah grup investor termasuk John Y. Brown Jr., yang kemudian menjadi
Gubernur Kentucky dari tahun 1980 sampai 1984. Kolonel mengingatkan untuk
menjadikan terbuka perusahaannya bagi publik. Pada tahun 1976, sebuan survey
independen memberi peringkat kedua dunia sebagai selebriti yang terkenal di
dunia.
Dibawah pemilik
baru, perusahaan Kentucky Fried Chicken tumbuh dengan cepat. Kemudian menjadi
perusahaan terbuka.
Pada awaala
tahun 1950 jalan raya baru antar Negara bagian direncanakan melewati kota
Corbin. Melihat akan berakhir bisnisnya, Kolonel menutup restorannya. Setelah
membayar sejumlah uang, ia mendapatkan tunjangan social hari tuanya sebesar
$105.
Percaya diri
dengan kualitas ayam gorengnya, Kolonel meyakinkan dirinya untuk membuka usaha
waralaba yang dimulai tahun 1952. Ia pergi jauh menyeberangi Negara bagian
dengan mobil dari satu restoran ke restoran lainnya, memasak sejumlah ayam
untuk pemilik restoran dan karyawannya. Jika reaksi yang terlihat bagus, ia
menawarkan perjanjian untuk mendapatkan pembayaran dari setiap ayam yang laku
terjual. Pada tahun 1964, Kolonel Sanders mempunyai lebih dari 600 outlet
waralaba untuk ayam gorengnya di seluruh Amerika dan Kanada. Pada tahun itu, ia
menjual bunga dari pembayarannya untuk perusahaan Amerika sebanyak 2 juta dolar
kepada sejumlah grup investor termasuk John Y. Brown Jr., yang kemudian menjadi
Gubernur Kentucky dari tahun 1980 sampai 1984. Kolonel mengingatkan untuk
menjadikan terbuka perusahaannya bagi publik. Pada tahun 1976, sebuan survey
independen memberi peringkat kedua dunia sebagai selebriti yang terkenal di
dunia.
Dibawah pemilik
baru, perusahaan Kentucky Fried Chicken tumbuh dengan cepat. Kemudian menjadi
perusahaan terbuka.
Pada 17 Maret
1966. Dan terdaftar pada New York Stock
Exchange pada 16 Januari 1969. Lebih dari 3.500 waralaba dan restoran yang
dimiliki perusahaan beroperasi hamper di seluruh dunia, ketika Heublein Inc,
mengakusisi perusahaan KFC pada 18 Juli 1971 seharga $285 million.
Kentucky Fried
Chicken menjadi anak perusahaan dari R.J. Reynolds Industries, Inc. (sekarang
RJR Nabisco, Inc.), semenjak Heublein Inc. diakuisisi oleh Reynolds pada tahun
1982. KFC diakuisisi pada Oktober 1986 dari RJR Nabisco, Inc. oleh PepsiCo,
Inc., seharga kurang lebih 840 juta dolar.
Pada Januari
1997, PepsiCo, Inc. mengumumkan spin-off restoran cepat sajinya -- KFC, Taco
Bell dan Pizza Hut – menjadi perusahaan restoran independen, Tricon Global
Restorans, Inc. Pada Mei 2002, perusahaan mengumumkan menerima persetujuan
pemilik saham untuk merubah nama perusahaan menjadi Yum! Brands, Inc.
Perusahaan, yang dimiliki oleh A&W All-American Food Restorans, KFC, Long
John Silvers, Pizza Hut dan Taco Bell restorans, adalah perusahaan restoran
terbesar di dunia dalam kategori unit system dengan jumlah mendekati 32,500 di
lebih dari 100 negara dan wilayah.
Sampai akhirnya
ia terserang penyakit leukemia pada tahun 1980 di usia 90 tahun, Kolonel telah
melakukan perjalanan.
250.000 mil
dalam satu tahun kunjungan restoran KFC mengelilingi dunia.
Dan itu semua
dilakukan oleh seorang laki-laki berusia 65 tahun yang menggunakan uang jaminan
sosialnya untuk memulai usaha.
Impian untuk
sukses tidak harus impian masa kecil, bisa juga saat usia sudah senja. Inilah
kegigihan Kolonel Sanders pendiri waralaba ayam goreng terkenal KFC. Dia
memulainya di usia 66 tahun, pensiunan angkatan darat dari negara adidaya,
tidak memiliki uang sepeser pun kecuali dari tunjangan hari tuanya, yang
semakin menipis. Dia memiliki keahlian dalam memasak, dia tawarkan resep masakannya
ke lebih dari 1.000 restoran di negaranya. Akhirnya restoran yang ke-1008,
menerima resepnya tersebut dan kini kita dapat menikmatinya di Indonesia,
Kentucky Fried Chicken.
Mungkin impian Kolonel Sanders sangat
sederhana, ingin memiliki uang yang layak untuk hidup di hari tuanya yang
tinggal sebentar lagi.
HELMY YAHYA “SIAPA BERANI” SUKSES
BISNIS SI RAJA KUIS
Di tengah
kesibukannya Helmy yahya masih menyempatkan diri menulis novel. Triwarsana
perusahaan yang kini ditanganinya mungkin adalah Production House tersibuk di
Indonesia, akhir tahun ini saja mereka akan menangani 30 program acara
televisi.
Tampaknya sulit
mencari orang yang tidak mengenal Helmy Yahya. Tokoh pengusaha muda yang akrab
dengan dunia hiburan televisi, se-abreg aktivitas kini ditekuninya. Namun kalau
boleh memilih antara menjadi seorang entertainer, pembawa acara (MC), dosen,
manajer, artis, penyanyi atau menjadi seorang pengusaha, Helmy yahya lebih suka
jika orang mengenalnya sebagai seorang pengusaha. Karena menurutnya ter-cebur-nya
ia ke dunia entertainment hanyalah sebuah kebetulan semata. Di tengah
kesibukannya Helmy masih tercatat sebagai Dosen STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi
Negara) untuk mata kuliah Pemasaran, Teori Akuntansi, dan Etika Bisnis,
pastilah menyenangkan menjadi salah seorang mahasiswanya. Menjadi dosen adalah
salah satu komitmennya yang akan terus ia lakoni, “Saya berasal dari dunia
kampus, jadi saya tidak akan meninggalkannya,” ujarnya.
Semua berawal
dari sebuah pertunjukan musik di STAN, Helmy saat itu bersama teman-temannya
mengundang Ireng Maulana.
Tampaknya Ireng
Maulana sangat terkesan dengan gaya Helmy memanajemeni pertunjukan tersebut,
kebetulan saat itu Ireng Maulana All Stars adalah band pengisi acara “Berpacu
Dalam Melodi” yang diasuh oleh Master of Quiz Indonesia Ibu Ani Sumadi. Sejurus
kemudian Helmy telah bergabung dengan Ani Sumadi Production, sepuluh tahun
lamanya (kurun waktu 1989-1999) ia menimba ilmu dari Ibu Ani Sumadi, merasa
dirinya harus lebih berkembang maka pada tahun 1999 ia memutuskan keluar dari
Ani Sumadi Production, dan langsung mengibarkan bendera Joshua Enterprise dan
Helmy Yahya Production House, keduanya kemudian dilebur dalam satu wadah
Triwarsana yang merupakan perusahaan patungan antara Helmy Yahya, Joddy
Suherman (ayah Joshua-red) dan Liem Sio Bok.
Redaksi
Manajemen berhasil mewawancarai Helmy Yahnya, setelah pengambilan gambar Kuis
Siapa Berani. Wawancara berlangsung di dalam mobil pribadinya, karena satu jam
kemudian ia harus menghadiri pertemuan dengan kliennya. Helmy memilih duduk di
bangku depan, seolah ia tidak ingin tampak seperti seorang bos yang duduk di
kursi belakang, dan tidak akan masuk ke mobil sebelum sang sopir membukakan
pintu untuknya. Mobilnya sarat dengan tumpukan buku, sebakul penuh oleh-oleh
dari kota kembang buah tangan peserta Kuis Siapa Berani. Di dalam mobil juga
ada Reinhard Tawas wakil Helmy di Triwarsasa yang dulu pernah dikenal sebagai
komentator NBA Games di SCTV. Selanjutnya wawancara mengalir, dan Helmy yahya
pun bertutur tentang perjalanan suksesnya.
Saya tidak
pernah memimpikan keberhasilan ini, karena saya memimpikannya lebih berhasil
dari ini, ha…ha..ha… Tidak, saya tidak pernah bermimpi, saya pikir hidup saya
akan menjadi seorang professional seperti dokter atau insinyur, saya tidak
pernah bermimpi untuk menjadi seorang entertainer atau memiliki perusahaan.
Saya Cuma bermimpi untuk menjadi kaya. Cita-cita saya sebelumnya adalah menjadi
seorang dokter, namun anehnya saya tidak pernah menempuh pendidikan yang
seharusnya ditempuh untuk menjadi seorang dokter. Saya malah memilih akuntansi,
karena pada saat itu saya harus mencari sekolah yang ‘gratis’ karena saya yakin
kedua orang tua saya tidak akan pernah mampu membiayai sekolah saya. Oleh
karena itu saya keluar dari IPB dan masuk STAN.
Saya menyikapi
anggapan orang yang menganggap saya sekarang lebih tinggi dari kakak kandung
saya Tantowi Yahya secara biasa-biasa saja, saya akui saya banyak belajar
darinya. Kami sama-sama memulai dari nol, jadi saya pikir kita sama-sama
mensyukuri apa-apa yang telah kami dapatkan. Sekarang mungkin saya sedikit
lebih unggul dari Tanto, mungkin lain waktu kembali Tanto yang lebih unggul,
bagi saya nggak ada masalah, wong bersaing dengan orang lain saja saya tidak
ada masalah apalagi dengan kakak sendiri.
Saya bersyukur
kepada kedua orang tua saya yang memungkinkan saya untuk meraih semua ini, ayah
saya sudah meninggal dan ibu saya sudah tua dan sekarang sering sakit-sakitan.
Kedua saya juga
ingin mengucapkan terimakasih kepada istri saya tercinta, Harfansi Yahya, tanpa
dukungan darinya saya tidak akan menjadi seperti sekarang, juga kepada ketiga
anak saya.
Saya tidak
pernah membuat pentahapan dalam mencapai apa yang kini saya dapatkan, saya
bukan orang yang begitu rigid dan menyusun planning, filosofi saya mengalir
saja, yang penting saya berusaha untuk jalan terus, saya berusaha agar setiap
hari ada sesuatu yang bertambah. Namun demikian saya tidak pernah terkejut
dengan apa yang saya dapatkan, karena apa yang saya dapatkan adalah hasil dari
sebuah proses, jadi saya tidak pernah mengenal apa yang dikatakan orang “aji
mumpung” atau mendapatkan sesuatu dari sebuah ketidak sengajaan. Walaupun
menurut saya Kuis “Siapa Berani” itu merupakan sebuah serendipity, sebuah
kebetulan yang kemudian menjadi sesuatu yang sangat luar biasa.
Masa-masa
ketika saya hanya menjadi dosen di STAN dengan gaji yang sangat terbatas,
dengan tiga orang anak adalah masa-masa yang sulit dalam perjalanan karir saya,
saat-saat seperti inilah saya mendapatkan pelajaran kehidupan.
Masa kecil saya
sangat memprihatinkan, saya tidak pernah minum susu, tidak pernah mengenal
sabun mandi, tidak pernah mengenal shampoo, baju pun seadanya, celana saya
hanya dua hingga tiga potong saja, seringkali saya bermain dengan bertelanjang
dada, tidak ada yang istimewa, saya lebih banyak belajar di jalanan. Itu juga
yang dialami oleh keempat saudara saya yang lainnya termasuk Tanto, kehidupan
yang sangat memprihatinkan inilah yang kemudian memotivasi kami untuk menggapai
kesuksesan. Ayah kami senantiasa mengatakan, “Jangan keduluan gaya daripada
penghasilan.” Jadi sebelum berhasil jangan gaya-gayaan dulu namun jika sudah
sukses mau gaya apapun silakan saja. Satu lagi yang saya ingat, kedua orang tua
kami adalah orang tua yang tidak dengan mudah akan memenuhi apa yang kami
minta, mereka baru mau memberikan sesuatu, setelah kami anak-anaknya melakukan
sesuatu untuk mendapatkannya.
Kenyataannya
pahit di masa lalu inilah yang kemudian menjadi semacam bekal untuk menghadapi
keadaan sesulit apapun, dan saya selalu mengatakan apa yang saja dapatkan
sekarang adalah akumulasi dari kerja keras dan keprihatinan yang telah saya
lalui selama ini.
Dari setiap
kegagalan saya selalu dapat menarik pelajaran darinya, seperti ketika banyak
orang yang mengatakan Film “Joshua oh Joshua” gagal, namun menurut saya tidak.
Karena ternyata ketika film itu ditayangkan di televisi pada malam tahun baru
ratingnya 17, dan itu adalah rating tertinggi, lebih tinggi dari acara yang
dikemas secara khusus dengan biaya yang tinggi pada malam yang sama. Produser
film Joshua oh Joshua masih kerap menghubungi kami, namun kami sendiri yang
merasa kapok. Karena kita harus tahu diri, karena di film terlalu banyak
menyita waktu. Dan pada awalnya ketika kami menggarap film itu tak lain sebagai
bentuk apresiasi kami kepada perfilman nasional, itu saja.
Saya selalu
bersiap diri untuk mengantisipasi kegagalan, bersiap diri untuk menghindari
kegagalan. Misalnya saya ditunjuk untuk membawakan acara yang sama sekali baru
bagi saya, tentunya akan menyebabkan rasa nervous, dan untuk menghilangkan rasa
itu saya mempersiapkan diri.
Contoh lainnya
ketika saya beberapa saat yang lalu ditantang oleh Renny Jayusman untuk
menyanyikan lagu-lagu rock di Hard Rock Café, jujur saya akui ini adalah
sesuatu yang baru bagi saya, dan jika selama ini saya kerap menantang orang di
Kuis Siapa Berani, lalu mengapa saya harus mundur jika saya mendapatkan
tantangan. Saat itu ada rasa takut di diri saya jika saya akan gagal. Bahkan
Tanto marah besar kepada saya ketika saya menerima tantangan itu, bagi Tanto
buat apa saya mempertaruhkan reputasi saya untuk hal yang menurut Tanto tidak
patut untuk dilaksanakan.
Menurut saya
satu-satunya menjawab tantangan itu adalah dengan mempersiapkan diri, bukan
malah lari, dan Alhamdulillah saya berhasil, setelah pertunjukan itu saya
berhasil mendapatkan kontrak, saya langsung kontrak untuk rekaman, saya juga
mendapatkan kontrak untuk sebuah acara musik di televisi.
Kita membutuhkan
tantangan untuk membuat diri kita menjadi lebih baik, dan jika Anda dihadapkan
pada sebuah tantangan jangan mengelak dari tantangan itu, namun cobalah sekeras
mungkin untuk menjawab tantangan itu, belajar dan berlatihlah secara terus
menerus, dan ini yang saya lakukan.
Jika Tanto
dikenal pertama kali lewat Kuis Gita Remaja, maka saya dikenal oleh khalayak
luas lewat Kuis Siapa Berani, walaupun sebelumnya saya juga telah terlibat
dalam banyak acara olahraga seperti NBA Games. Pengalaman saya membawa acara
olahraga juga menarik, karena di sana saya bersama dengan Agus Maulo dan
Reinhard Tawas seperti membawa genre baru.
Karena kami
membawakan acara olahraga tersebut dengan emosi yang baru, kami biasa
berteriak, atau melakukan hal lainnya yang tidak pernah kita temui pada acara
serupa di waktu-waktu sebelumnya. Saya juga sempat mendapatkan kritik, karena
saya berbicara dengan speed yang tidak wajar, namun saya bilang kepada mereka
inilah sport, inilah basket ball semuanya berlangsung cepat. Dan Anda lihat sekarang
hampir semua pembawa acara olahraga telah berubah, saya senang jika saya bisa
membawa sebuah perubahan.
Saya juga butuh
sekali tim yang baik untuk mendukung karir saya dan tentunya untuk kepentingan
Triwarsana. Saat ini Triwarsana telah menangani 17 program acara televisi, dan
di akhir tahun nanti Insya ALLAH akan menjadi 30 program acara. Karena bagi
kami melakukan semua ini adalah tuntutan agar kami dapat terus berkembang, dan
saya tidak pernah ambil pusing jika ada orang yang kemudian menganggap saya
greedy. Tim saya kini berjumlah 70-an orang. Anda bayangkan setiap program
setidaknya harus ditangani oleh 5-6 orang, ini artinya tim saya telah bekerja
dengan baik. Alhamdulillah saya tidak pernah dibuat pusing atau frustasi
memikirkan segala sesuatunya agar dapat berjalan seperti yang kami harapkan,
karena saya percaya tim saya sangat mengetahui apa yang mereka lakukan.
Kepercayaan
adalah kata kuncinya, dan saya bersyukur seluruh tim saya adalah anak-anak muda
yang dapat dipercaya, dan mereka bekerja selama 24 jam, mereka juga melakukan
hal ini dengan hati yang tulus, mungkin saya telah menginspirasi mereka.
Uniknya tidak ada satu pun dari anggota tim saya yang berlatar belakang dunia
broadcast, termasuk saya yang berasal dari disiplin ilmu akuntansi, namun
karena kita telah komitmen untuk terus belajar maka kami sebagai team work
dapat dikatakan berhasil.
Tidak
berlebihan jika kemudian saya mengatakan, “Jika Anda ingin menyaksikan secara
langsung the magic of team work lihatlah bagaimanana kami bekerja”.
Saya baru bisa
tidur jam 12 malam. Biasanya saya menyempatkan diri untuk berenang sebentar
antara 10 hingga 15 menit, bagi saya saat seperti ini adalah saat saya dapat
melakukan relaksasi, sehingga kepenatan seharian bisa saya tuntaskan. Setelah
itu saya lanjutkan dengan membaca buku. Aktivitas saja buka dengan melaksanakan
Shalat Subuh. Jam 8 pagi saya harus sudah berada di Indosiar untuk Kuis Siapa
Berani. Anda bayangkan dengan 17 program acara, kadang saya harus menyusun
waktu sedemikian rupa agar saya bisa menyaksikan proses pengambilan gambar dari
ke-17 program tersebut. Belum lagi dengan 6-7 kali meeting dalam seharinya.
Malam harinya
saya juga kerap didaulat untuk menjadi MC pada acara-acara tertentu. Dan saya
bersyukur masih dapat mengaturnya dengan baik, sehingga tidak ada satupun yang
tertinggal, terutama perhatian saya kepada keluarga saya, bagi saya ini adalah
prioritas.
CHAIRUL TANJUNG SUKSES BISNIS DI
SAAT KRISIS
Belakangan ini,
Chairul Tanjung adalah sosok pengusaha yang namanya paling banyak disebut
ketika berbicara mengenai peta baru pengusaha besar nasional. Ia banyak disebut
sebagai the rising star. Pengusaha pemilik Para Group ini berhasil melakukan
lompatan bisnis yang spektakuler justru ketika ekonomi masih dilanda badai
krisis. Lompatan besar bermula ketika ia memutuskan untuk mengambil alih
kepemilikan Bank Mega pada 1996 lalu. Berkat tangan dinginnya, bank kecil dan
sedang sakit-sakitan yang sebelumnya dikelola oleh kelompok Bappindo itu
kemudian disulap menjadi bank besar dan disegani. Pada akhirnya bank ini pun
menjadi pilar penting dalam menopang bangunan Para Group. Dua pilar lain adalah
Trans TV dan Bandung Supermall.
Sebagai sosok
pengusaha sukses yang kini langka, Chairul dikalangan teman-teman dekatnya
sering dijuluki sebagai The Last of The Mohicans. Sebutan ini mengacu pada
sebuah judul film terkenal produksi Hollywood beberapa tahun lalu yang
menceritakan kisah penaklukan kaum kulit putih terhadap bangsa Indian di
Amerika Serikat sana.
Pada akhirnya,
bangsa asli yang sebelumnya menjadi tuan tanah dan penguasa wilayah itu
kemudian semakin terpinggir dan menjadi sosok langka. Namanya saja sebutan
berbau joke sehingga tetap atau tidak penting.
Yang jelas
Chairul bukan tergolong pengusaha "dadakan" yang sukses berkat
kelihaian membangun kedekatan dengan penguasa.
Mengawali
kiprah bisnis selagi kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia,
sepuluh tahun kemudian ia telah memiliki sebuah kelompok usaha yang disebut
Para Group. Kelompok usaha ini dibangun berawal dari modal yang diperoleh dari
Bank Exim sebesar Rp 150 juta. Bersama tiga rekannya yang lain, ia mendirikan
pabrik sepatu anak-anak yang semua produknya diekspor. "Dengan bekal
kredit tersebut saya belikan 20 mesin jahit merek Butterfly," ujarnya suatu
saat kepada Eksekutif.
Kini pengusaha
kelahiran 16 Juni 1962 itu menjadi figur sukses yang sangat sibuk. Ketika
Eksekutif meminta kesempatan untuk sebuah wawancara khusus, ia mengaku
kerepotan untuk memilih waktu yang tepat. Maklum, selain sibuk mengurus bisnis,
pria satu ini juga punya segudang kegiatan kemasyarakatan. Sebelum terpilih
menjadi ketua umum PB PBSI beberapa waktu lalu, Chairul telah aktif di berbagai
organisasi sosial seperti PMI, Komite Kemanusiaan Indonesia, anggota Majelis
Wali Amanat Universitas Indonesia dan sebagainya. "Kini waktu saya lebih
dari 50% saya curahkan untuk kegiatan sosial kemasyarakatan," ungkapnya.
(Tokoh Indonesia, Repro Eksekutif No. 269)
DAFTAR PUSTAKA
http//:
Pengusaha sukses di indonesia - 10 Tokoh Indonesia yang Sukses Tanpa Ijazah
Formal _ IrengPutih.htm
manajemen
bisnis syariah, abu hasan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar